Jumat, 01 Mei 2009

GURU DAN INOVASI

MODEL INOVASI

PROFESIONALISME GURU

Pendidikan di sekolah dirasakan akan kebutuhan kehadirannya ketika keluarga tidak mampu lagi dalam memberikan pendidikan yang wajar kepada anak-anaknya, lembaga kependidikan seperti sekolah misalnya, merupakan salah satu alternatif sebagai wahana proses interaksi manusia dalam pemenuhan kebutuhan untuk mendapat perubahan hidup yang berarti demi sejahteranya proses hidup dan kehidupan manusia.

Sekolah yang diharapkan oleh masyarakat, perlu perencanaan dan pengembangan yang sistematis dan inovatif, sehingga suatu sekolah akan cepat maju dan berprestasi.

Pengembangan sekolah direncanakan secara terpadu dan berjenjang melalui beberapa tahapan, seperti diantaranya saja adalah multi peran guru.

Keberadaan guru di suatu sekolah merupakan salah satu faktor penentu untuk keberhasilan pendidikan siswa. Guru menjalankan tugas pokok dan fungsinya bersifat multiperan yaitu sebagai pendidik, pengajar dan pelatih.

Berkaitan dengan uraian di atas, apakah guru telah mampu untuk melakukan sebuah inovasi terhadap kinerjanya, berikut 9 variabel yang menuntut guru untuk melakukan inovasi: (1) Kondisi yang tidak menarik, (2) Kegagalan sering dialami, (3) Kejenuhan dalam bekerja, (4) Umpan balik rendah, (5) Minim daya dukung sarana, (6) Daya tarik rendah, (7) Minat pudar, (8) Perubahan paradigma, (9) Pengetahuan baru.

Ada 9 (sembilan) variabel yang menuntut guru untuk melakukan inovasi :

1. Kondisi yang tidak menarik.

Strateginya:

- Buatlah atau ciptakan keadaan menjadi menarik mulai dari diri sendiri, lingkungan tata ruang sekolah atau kantor guru sehingga selalu menimbulkan rasa semangat kerja dan nuansa yang segar terhadap perubahan-perubahan.

Contohnya :

(1) Tata ruang guru dipola dalam tiap semester untuk selalu berubah supaya menimbulkan suasana yang variatif untuk betah dan tinggal membawa inspirasi positif.

(2) Pengorganisasian kelas terhadap posisi tempat duduk siswa diputar secara bergantian selama satu bulan sekali, sehingga ada formasi yang menyenangkan bagi siswa untuk belajar di kelas secara bervariatif.

2. Kegagalan sering dialami.

Strateginya :

- Guru harus mampu mengambil hikmah dari kegagalan, bahwa kegagalan itu merupakan kesuksesan yang tertunda. Hal ini harus bisa mengkaji kenapa bisa gagal?, dimana letak kegagalan itu bisa terjadi?, sehingga kita bisa mengevaluasi setiap kegagalan untuk bisa diuji kembali dan terus dievaluasi lagi hingga bisa tercapai sesuai tujuan.

3. Kejenuhan dalam bekerja.

Strateginya :

- Guru harus mampu menciptakan budaya kerja sebagai bagian hidup dan kehidupan sehari-hari, bahwa hasil kerja guru hari sekarang harus lebih baik dari kemarin dan yang hari esok harus lebih baik dari sekarang.

4. Umpan balik rendah.

Strateginya :

- Guru harus berupaya untuk tanggap terhadap segala umpan balik terhadap permasalahan yang timbul, sehingga mampu memberikan evaluasi dan perubahan-perubahan sesuai dengan permasalahan yang dihadapi.

5. Minimnya daya dukung sarana.

Strateginya :

- Dengan fasilitas yang serba seadanya bahkan minim sekali, guru harus bisa menciptakan modifikasi-modifikasi sehingga terpenuhi kebutuhan sarana dan prasarana yang mendekati pada yang sebenarnya, terutama alat-alat peraga pengajaran.

6. Daya tarik rendah.

Strateginya :

- Guru berusaha menciptakan penampilan secara luar dan dalam artinya dari luar harus bisa meyakinkan bahwa dirinya sudah pantas untuk berpenampilan sebagai seorang guru, dan dari dalam penuh dengan ide dan inovasi terhadap buah pemikiran yang kreatif, dari penemuan ilmiah atau penemuan hasil praktikum.

7. Minat pudar.

Strateginya :

- Jadikan bahwa kinerja guru merupakan profesi yang mulia dan profesional sehingga akan menuntut guru untuk tetap eksis dan bermartabat, baik untuk dirinya maupun untuk masyarakat dan negara. Sehingga profesi kinerja guru sejajar dengan profesi yang lain berdasarkan standar-standar profesi.

8. Perubahan paradigma.

Strateginya :

- Guru harus mampu menciptakan perubahan paradigma lama yang tidak sesuai lagi dengan tuntutan jaman bahkan dapat memberikan pemikiran ke arah paradigma baru. Sehingga paradigma ini sejalan dengan kebutuhan dan tantangan era globalisasi.

9. Pengetahuan baru.

Strateginya :

- Guru harus mampu tetap eksis dan maju dengan cara berpola pikir yang kritis terhadap penemuan-penemuan baru dan terus menambah wawasan dan pengetahuan baik itu melalui jalur pendidikan reguler, penelitian, pendidikan dan latihan (diklat), penataran dan seminar-seminar sehingga mampu berkembang ke arah masa depan.

000000